Jumat, 15 Juni 2012

standar akuntansi keuangan

Pengertian SAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan  agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.  SAK di Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan IFRS pada tahun 2012 mendatang.
Pada PSAK-IFRS, SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Syariah sedangkan SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.
Berikut ini penjelasan dari macam-macam SAK tersebut :

  1. PSAK-IFRS
PSAK-IFRS akan diterapkan secara utuh pada tahun 2012. Saat ini masih dalam proses konvergensi. Proses ini melalui tahap adopsi pada tahun 2008-2010 kemudian tahun ini memasuki tahap persiapan akhir sebelum tahap implementasi di tahun 2012.Pada PSAK ini wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas public seperti : Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Tujuan dari PSAK ini adalah memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan.
Lalu Kenapa Indonesia mengadopsi IFRS ?
Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia adalah bagian dari IFAC yang sudah pasti harus mematuhi SMO(Statement Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai accounting standard. Selain itu konvergensi IFRS adalah kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum. Pada pertemuan pemimpin G20 di Wahington DC, pada 15 November 2008 didapati hasil : “Strengthening Transparency and Accountability” yang kemudian pada 2 April 2009  di London pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk : Strengthening Strengthening Financial Financial Supervision Supervision and and Regulation Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of highquality global accounting standards.”
MANFAAT IFRS
Manfaat dari penerapan IFRS sebagai berikut :
  1. Meningkatkan daya banding laporan keuangan
  2. Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional
  3. Menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
  4. Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis
  5. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice
Jadi walaupun Indonesia harus menyesuaikan standard keuangan dengan IFRS namun hal ini akan mempermudah untuk pelaporan keuangan meskipun aka nada perubahan-perubahan dalam penyusunan laporan keuangan itu sendiri yang bersifat menyuluruh.

thanks to 

Minggu, 10 Juni 2012

Prinsip akuntansi

Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

Thanks to

Peranan Akuntansi

peran akuntan pada perusahaan


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Pendahuluan
Sebelum kita masuk kepada pembahasan akan apa pentingnya peranan akuntansi dalam perusahaan, maka kita terlebih dahulu untuk memperoleh jawaban dari beberapa pertanyaan yang menyangkut dalam bidang akuntansi. Apakah akuntansi itu dan apa tugas dari seorang akuntan? Apa manafaat yang dapat di ambil dari bidang ini? Kemudian, dalam hal kaitan dengan tugas akuntan ini, perlu di jawab bidang-bidang apa saja yan termasuk dalam akuntansi?
Tanpa terasa, serbetulnya kita telah menngunakan jasa bidang ini dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seorang ibu memebuat catatan tentang barang-barang yang telah di beli sehabis belanja di pasar, maka ibu tadi pada dasarnya telah menerapkan sebagian teknik akuntansi. Demikan juga halnya apabila seorang pemilik warung membuat catatan tentang orang-orang yang ngebon di warungnya. Untuk skala yang lebih luas, misalnya dalam sebuah perusahaan besar, penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu akan semakin luas. Pertanyaannya sekarang adalah, mengapa mereka melakukan semua itu?, mari kita lihat jawabannya di bawah ini.
Seorang ibu yang membuat catatan belanja ingin mengetahui berapa ia telah mengeluarakan uang untuk hari ini. Untuk apa? Untuk mengetahui barang yang telah di beli, sehingga dapat di putuskan barang barang yang masih harus di beli. Informasi tentang harga yang terdapat di dalamnya dapat di gunakan sebagai pedoman kalau membeli di bulan berikutnya. Demikian juga halnya denga seorang pemilik warung tadi yang membuat catatan tentang orang-orang yang telah ngebon di warungnya. Dari catatan itu, misalnya, dapat di ketahui siapa yang msasih punya hutang kepadanya, berapa jumlahnya? Pada gilirannya, informasi itu akan dapat di gunakan dalam memutuskan pemberian hutang baru.
Di dalam yang serba modern ini, di mana mempertanggung jawabkan (accountability) merupakan titik perhaitan dalam masyarakat, kegunaan akuntansi akan semakin di rasakan. Fungsi akuntansi menjadi makin penting bagi setiap unit daam masyarakat.[1] Di dalam hal ini perusahaan-perusahaan baik besar ataupun kecil harus bertanggung jawab kepada pemegang sahamnya, kepada badan-badan pemerintah dan kepada masyarakat. Untuk pertanggung jawaban tadi manajemen perusahaan tersebut harus mengelola sumber daya yang di kuasai sebaik mungkin. Penjelasan di atas merupakan gambaran awal tentang pentingnya akuntasi baik pada perorang terlebih lagi pada perusahaan.
B.     Rumusan Masalah
Dalam makalah ini rumusan maslah yang akan kami bahas adalah:
1.      Apa akuntansi itu?
2.      Macam-macam akuntan dan fungsinya.
3.      Perusahaan dan macam-macamnya.
4.      Apa pentingnya akuntansi bagi suatu perusahaan?
Itulah beberapa sub rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah kami kali ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Akuntansi
American accounting assocition mendifinisikan akuntansi sebagai berikut:
“........ proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk meungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informsi tersebut”.[2]
Dari definisi di atas, jelas bahwa tujuan dari akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi(economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam buku ini yang di maksud dengan kesatuan ekonomi adalah badan usaha(bussines enterprise). Informasi yang di haislkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan.
Bisa dibilang akuntansi adalah “bahasa bisnis” (language of bisnis) karena melalui akuntansilah informasi bisnis dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan. Contohnya, laporan akuntansi yang merangkum profitabilitas produk baru akan membantu management suatu perusahaan (company) untuk memutuskan apakah produk yang mereka hasilkan tersebut akan terus dijual. Demikian pula analisis pasar modal menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan apakah mereka perlu merekomendasikan untuk membeli saham perusahaan tersebut atau tidak. Bank menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan pemberian fasilitas kredit guna membeli peralatan dan bahan baku bagi perusahaan tersebut..
B.     Macam-Macam Akuntan Dan Fungsinya
Secara garis besar akuntan dapat dapat di golongkan menjadi :
1.      Akuntan publik (public accountasnts)
2.      Akuntan manajemen (manajement accountants)
3.      Akuntan pemerintah (government accountants)
4.      Akuntan pendidik [3]
Akuntan publik atau kadang di sebut akuntan ekstern (external accountants) adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas pembayaran tertentu, yang mana hasil dari akuntan publik tersebut akan di jadikan tolak ukur dari publik umum untuk menilai suatu perusahaan. Corak khas dari akuntan publik ini adalah mereka bekerja secara bebas.  Seorang akuntan publik akan memberikan pelayanan sebagai mana berikut:
1.      Jasa pemeriksaan (audit)
2.      Jasa perpajakan (tax service)
3.      Jasa konsultasi manajemen (manajement adversory service)
4.      Jasa akuntansi (accounting service)
Akuntan manajemen adalah akuhntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Sedangkan akuntansi pemerinyah adlah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, seperti departemen-departemen badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP), badan pemeriksa keuangan (BAPEKA), derektorat jenderal pajak dan lain-lain.[4]
C.     Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi dakam memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.[5] Kebutuhan ekonomis dapat dalam berbagai bentuk baik sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan kesenangan. Kegiatan produksi dan distribusi kebutuhan ekonomis manusia tersebut dilakukan oleh perusahaan dengan menghimpun sejumlah faktor produksi yaitu manusia (sebagai tenaga kerja), modal (uang, mesin, bangunan) Sumber Daya Alam ( air, tanah, gas, hutan, laut), keunggulan lainya (teknolog, metode produksi, jaringan distribusi pasar).
Kegiatan produksi dan distribusi pada umumnya di lakukan ujntuk memperoleh laba. Namun demikian, banyak juga kegiatan produksi yang tidak bertujuan untuk mencari laba, misalnya yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain. Hasil suatu produksi dapat berupa barang atau jasa. Pembahasan ini adalah berupa perusahaan yang terutama bertujuan memperoleh laba.
Sedangkan jenis dan bentuk usaha ada tiga:
1.      Perusahaan jasa (servis company),yakni perusahaan yang produk utamanya yang di jual adalah jasa, misalkan akuntan publik, dokter, dan lain sebagainya yang tidak berhubungsan dengan suatu instansi.
2.      Perusahaan dagang (marchanding company), yakni perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan untuk kemudian di jual kembali. Misalanya dealer, apotik dan lain-lain.
3.      Perusahaan manufactur (manuvactur company), yakni perusahaan yang  bahan baku menjadi barang  atau barang setengah jadi untuk kemudian di jual. Misalnya pabrik tahu, pabrik mie dan lainnya.
Dengan adanya pabrik-pabrik tersebut, maka di dalamnya akan di butuhkan apa yang namanya akuntansi dan seorang akuntan, yang mana nantinya seorang akuntan tersebut akan mencatat sejauh mana perusahaan itu berkembang dan untuk keperluan yang lainya yang pembahasannya akan di jelaskan di bawah ini. 
D.     Peran Akuntansi Dalam Perusahaan.
Sejak ilmu pembukuan (begitulah sebutan awalnya bagi ilmu akuntansi) di temukan dan di perkenalkan oleh seorang yang berkebangsaan italia yang bernama Luca Pacioli, maka ilmu akuntansi tidak bisa lagi di lepaskan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di sadari ataupun tidak di sadari, misalnya dalam kehidupan perseorangan, seorang ibu rumah tangga yang mencatat apa saja barang belanjaannya seperti yang telah di jelaskan di pendahuluan secara tidak sadar ia telah melakukan apa yang di namakan pembukuan atau akuntansi. Hal ini akan secara nampak bahwa akuntansi itu akan sangat di perlukan bagi suatu perusahaan dan hal itu akan di sadari akan pentingnya hal tersebut bagi suatu perusahaan. Begitu pentingnya peran akuntansi ini sehingga tiap organisasi atau perusahaan haruslah mempunyai fungsi akuntansi dalam struktur organisasinya. Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6, yang berbunyi:
“Tiap-tiap orang yang melakukan atau menjalankan perusahaan atau  menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui segala hak dan kewajibannya”. [6]
Tujuan dari akuntansi atau pembukuan yang akan dicapai adalah untuk memperoleh informasi tentang transaksi keuangan dan transaksi barang agar dapat ditentukan dengan tepat kebijakan perusahaan selanjutnya. Itulah sedikit gambaran umum tentang pentingnya akuntansi bagi perusahaan. Di bawah kami akan sebutkan peranan penting kegiatan akuntansi pada perusahaan:
1.      Pengidentifikasian dan pengukuran data  relevan untuk pengambilan keputusan.
Data yang relevan untk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Kalau berbicara tentang transaksi atau kejadian, maka hal tersebut akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah di selesaikan, misalnya membeli barang.  Kegiatan untuk membeli barang bukanlah merupakan transaksi, karena belum di laksanakan. Dalam hal tersebut , kegiatan itu tidak dapat di klarisifikasi sebagai transaksi akuntansi (accounting transaction) dan karena itu tidak di proses lebih lanujut dalam akuntansi.
2.      Pemprosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang di hasilkan.
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran. Pencatatan transaksi dapat di lakukan dengan berbagai cara, misalnya di tulis dengan pensil atau pena. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis, disamping di catat, transakis perusahaan sekaligus di golong-golongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan.
3.      Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
Laporan akuntansi (accounting reports) yang di hasilkan oleh suatu sistem akunatansi yang beragam macamnya akan menimbulkan jenis laporan yang berbeda-beda tergantung pada pihak yang akan menggunakan laporan tersebut, misalkan laporan keuangan, banyak pihak luar perusahaan yang menggunakan informasi keuangan tersebut. Misalnya pemegang saham, calon pemegang saham, kreditur, bank, pajak dan lainya.  Pada umumnya, pihak-pihak ini tidak dapat secara bebas mkemperoleh informasi yang di inginkan. Informasi yang mereka peroleh terbatas pada laporan yang di sediakan oleh manajemen perusahaan.[7]
Apabila seseorang atau sekelompok oorang memutuskan untuk melakukan usaha, maka berarti bahwa ia (mereka) telah bersedia mengikatkan sebagian sumber daya yang mereka miliki untuk di pakai dalam perusahaan guna mencapai tujuannya. Pengikatan sumber daya ini, misalnya dalam bentuk penyetoran uang untuk modal, yang tak lain dari tujuannya adalah untuk menghasilkan laba dari modal yang mereka tanamkan. Untuk mencapaiu tujuan tersebut, perusahaan harus mkenggunakan modal yang di terima dari npara penanam modal untuk melakukan usaha. Apabila modal tersebut masih kurang, maka perusahaan tersebut bisa meminjam uang kepada pihak luar, misalnya bank dan lain sebagianya.
Dari uraian tersebut di atas, dapat di lihat bahwa kegiatan perusahaan meliputi suatu arus perputaran dana, yang mana dana itu di peroleh dari pemilik dan kreditur untuk di gunakan melakukan usaha yang bisa menghasilkan laba yang pada akhirnya di terima dalam bentuk dana lagi. Maka dari itu, semua kegiatan-kegiatan tersebut di atas, akan tercermin dalam transaksi dan kejadian-kejadian yang perlu di catat serta di laporkan. Disinilah akuntansi mempunyai peranan penting dalam proses pencatatan pelaporan tersebut.
BAB III
KIESIMPULAN
Dari semua penjelasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa Begitu pentingnya peran akuntansi ini sehingga tiap organisasi atau perusahaan haruslah mempunyai fungsi akuntansi dalam struktur organisasinya. Akuntansi (accounting) adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporakan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Para pemangku kepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai informasi utama, meskipun bukan satu-satunya untuk membuat keputusan, mereka juga menggunakan informasi yang lain. Akan tetapi para pemangku kepentingan tersebut tidak hanya menggunakan laporan tersebut, akan tetapi mereka juga menggunakan informasi dari para pelaku bisnis yang ada dalam perusahaan tersebut.

Pengertian akuntansi

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

thanks to

No Body's Perfect

I have nothing.
if I don't have U.... :'(